Khamis, 24 Oktober 2013

in the name of ALLAH the Beneficent the Most Merciful

“Ya Allah, Zat Yang memiliki kekuasaan yang agung, yang memiliki anugerah yang terdahulu, memiliki wajah yang mulia, menguasai kalimat-kalimat yang sempurna, dan doa-doa yang mustajab, penanggung Hasan dan Husain dari jiwa-jiwa yang haq, dari pandangan mata yang memandang, dari pandangan mata manusia dan jin. Dan sesungguhnya orang-orang kafir benar-benar akan menggelincirkan kamu dengan pandangan mereka, ketika mereka mendengar Al-Quran dan mereka berkata: “Sesungguhnya (Muhammad) benar-benar orang yang gila, dan al-Quran itu tidak lain hanyalah peringatan bagi seluruh umat. Dan yang mengijabahi Luqmanul Hakim, dan Sulaiman telah mewarisi Daud a.s. Allah adalah Zat Yang Maha Pengasih lagi memiliki singgasana yang Mulia, panjangkanlah umur kami, sihatlah jasad tubuh kami , kabulkan hajat kami, perbanyakkanlah ilmu-ilmu kami dan anak-anak kami, bijaksanakan lah kami, cintakanlah semua manusia dan jauhkanlah permusuhan dari anak cucu Nabi Adam a.s., orang-orang yang masih hidup dan semoga tetap ancaman siksa bagi orang-orang kafir. Dan katakanlah : “Yang haq telah datang dan yang batil telah musnah, sesungguhnya perkara yang batil itu pasti musnah”. Dan Kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan Al-Quran tidak akan menambah kepada orang-orang yang berbuat aniaya melainkan hanya kerugian. Maha Suci Allah Tuhanmu Tuhan Yang Maha Mulia dari sifat-sifat yang di berikan oleh orang-orang kafir. Dan semoga keselamatan bagi para Rasul. Dan segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam.:

AL-QURAN MENJELASKAN TENTANG BISMILLAH

Al-Quran banyak menjelaskan tentang Bismillah. Dengan Nama Allah kita dihimbau untuk mengenal kejadian diri dan alam sekitar kita. Dengan ucapan Bismillah juga Nabi Nuh dan para pengikutnya berlayar mengharungi banjir besar,dengan arah serta tujuan yang belum mereka ketahui. Dengan Bismillah itu mereka berlayar dalam pengawasan dan tuntutan langsung dari Allah. Sewaktu hendak mendarat mereka juga mengucap Bismillah untuk memasuki daerah yang baru saja direndam dan dimusnahkan oleh banjir yang luar biasa dengan jaminan hidup dan keselamatan dari Allah.Bismillah-nya Nabi Sulaiman demikian mantap hingga tak satu pun binatang,manusia,atau jin yang berani menentangnya. Bismillah telah menjadi senjata Nabi Sulaiman yamg paling ampuh,dimana sebahagian kecil dari keampuhannya itu,Insya Allah dapat kita miliki.

Dalam pelaksanaannya ,ada dua tempat atau saat di mana kita mengingat nama Allah,sekurang-kurangnya pada salah satu di antara keduanya,iaitu saat menyembelih atau memetiknya dan saat akan memakannya. Apabila kita ingin berdoa dengan harapan yang baik supaya diredai Allah dan diucapkan dengan “bismillaahirrahmaanirrahim”,dengan izin Allah doa itu akan termakbulkerana dengan berkah nama Allah yang penuh dengan kasih saying. Dengan bacaan yang khusyuk,seseorang dapat mengagungkan ayat Allah untuk kesejahteraan umat Islam seiring dengan niat suci di dalam hati. Hal ini terjadi bagi mereka yang ingin membantu orang lain dengan rasa kasih saying dan bertanggungjawab.

KISAH TURUNNYA BISMILLAH DAN NABI-NABI YANG MENGGUNAKANNYA

Terdapat banyak kisah tentang turunnya Bismillah dan nabi-nabi yang menggunakannya. Salah satu kisah ialah kisah nabi Nuh yang telah berjuang hampir seribu tahun untuk mengajak kaumnya mengikut jalan Allah tapi hanya sebilangan kecil saja mengikut ajakannya sehingga Allah menurunkan bala kepada mereka yang ingkar dengan menenggelamkan mereka dalam satu banjir besar yang amat menakutkan. Allah mengajar Nabi Nuh membuat kapal besar bertujuan untuk menyelamatkan dirinya,para pengikutnya dan juga sejumlah binatang. Selain itu NAbi Nuh juga di ajarkan mengucapkan Bismillah pada saat mula berlayar dan pada saat hendak berlabuh. Mereka selamat berlayar dan berlabuh dengan selamat berkat dengan mengucapkan kalimah yang sangat sederhana itu. Setelah itu Allah memerintahkan Nuh membawa pengikutnya,tanaman dan binatang berpasang-pasangan untuk naik ke atas kapal. Banjir naik dengan begitu cepat dan diiringi gelombang setinggi gunung. Hanya Allah saja yang menjadi pelindung. Setelah kaum yang ingkar telah mati,Allah memerintah bumi untuk menghisap airnya dan langit untuk menghentikan hujan. Setelah surut Nabi Nuh dan pengikutnya selamat dengan berkat kalimah Bismillah yang mendapat perlindungan dari Allah.

HADIS-HADIS TENTANG KEUTAMAAN BISMILLAH

Hadis-hadis tentang keutamaan Bismillah. Dikeluarkan oleh Darulquthni Ibnu Umar r.a bahawa Nabi bersabda;adalah JIbrail apabila datang kepadaku pertama yang diberikan kepadaku “Bismillaahirrahmaanirrahim”. Apabila kita mengamalkan kalimah ini selain mendapat ganjaran pahala kita juga mendapat jaminan keselamatan,keberkatan dari Allah dengan berkah kalimah ini.

JANGAN SEBARANGAN MENGUCAPKAN BISMILLAH
Jangan sebarangan mengucapkan Bismillah. Orang yang memulakan kerja dengan menggunakan nama Allah maka Allah akan bermurah hati menolongnya. Ia sebagai satu kemudahan yang amat luar biasa yang diberikan oleh Allah kepada sesiapa saja yang bersungguh-sungguh menggunakan nama kemuliaanNya. Ucapan dari hati amat penting daripada yang hanya di ucapkan dari mulut.kerana ucapan dari mulut yang tidak disertai dengan niat hati yang ikhlas tidak akan memberi impak atau hasil kepada seseorang kerana Allah lebih mementingkan isi hati. Kita perlu yakin dan tekun untuk membuktikan berkat yang terkandung dalam kalimah Bismillah. Rahmat Allah diberikan kepada sesiapa saja tanpa mengira bangsa,taraf,agama yang dianuti tanpa pilih kasih,begitulah pemurahnya Allah tetapi rahmat yang diterima bukan tidak mungkin Allah megubahnya menjadi malapetaka. Seperti contohnya hujan.mungkin bagi golongan tertentu adalah sangat bermanfaat tapi mungkin bagi pihak tertentu adalah bencana yang menakutkan. Ini menunjukan rahmat saja tidak menjamin sepenuhnya kerana rahmat mesti diiringi dengan berkat. Maka barulah dapat diyakini manfaat rahmat tersebut. Terdapat perbezaan antara apa yang diberkati dan apa yang tidak diberkati. Penggunaan kalimah Bismillah adalah untuk memohon rahmat Allah dan rahmat yang diberkati olehNya. Sebaik baik rahmat adalah rahmat yang diberkati olehNya kerana ia akan menjamin dunia dan akhirat. Rahmat dan berkah hanya diberi kepada hamba yang dicintaiNya yang dikenali sebagai rahim atau Rahimah yang berpanjangan selamanya sementara rahmat mungkin hanya untuk sementara.

MENGUCAPKAN BISMILLAH MERINGANKAN BEBAN DAN SENJATA MELEMAHKAN MUSUH DAN SYAITAN

Selain itu dengan mengucapkan Bismillah,ia dapat meringankan pekerjaan kerana dengan pekerjaan yang didahului dengan ucapan Bismillah dijamin oleh Allah dan Rasulnya tidak akan bahaya dalam melaksanakannya.

Ungkapan Bismillah yang demikian sederhana itu namun dapat memberikan jaminan yang demikian hebatnya.Ayat yang luar biasa yang memberi kekuatan langsung dari pemilik nama .Umat Islam yang mahir menggunakan kunci keamanan yang terkandung dalam keagungan nama Allah itu amatlah beruntung.

Senjata utama juga adalah tawakal untuk menghadapi syaitan dengan menyerahkan diri kepada Allah. Jika kita mempunyai tawakal yang sempurna,maka kita berada di benteng Allah dan tidak ada sesiapa pun yang dapat melawannya. Secara ringkasnya tujuh senjata menghadapi iblis,syaitan dan pengikutnya adalah kekuatan iman yang kukuh,zikir dengan penuh kesedaran,berlindung dari Allah dari segala gangguan syaitan.

Image result for BISMILLAHRAHSIA DAN HIKMAH BISMILLAH

Bismillah mempunyai sembilan belas huruf. Setiap huruf mempunyai khasiat dan kelebihannya sendiri. Iaitu;

Rezeki-jika kita menyebut Bismillah nescaya diberi rezeki oleh Allah dengan mudah tidak terduga-duga

Keselamatan-barang siapa yang membacanya ketika mahu tidur 21 kali amanlah ia pada malam itu dari syaitan terkutuk. Dari kejahatan manusia dan jin dari kecurian,kebakaran,dari penyakit,mati mendadak. Dan terhinndar dari malapetaka

Penawar penyakit dan sihir- dan siapa yang membacanya 100 kali atas penyakit dari penyakit apa saja,atau orang yang terkena sihir,tujuh hari berturut-turut atau lebih nescaya hilangkan penyakit dan sihir itu.

Akal yang waras-barang siapa yang membacanya 41 kali atas telinga orang yang gila atau tidak sedar,maka kembali akalnya seketika itu juga.

Rezeki yang banyak-dan barang sesiapa membacanya ketika terbit matahari disiang hari menghadap kiblat,sejumlah rasul-rasul iaitu 313 kali juga mengucap selawat ke atas nabi 100 kali,diberikan rezeki oleh Allah yang tidak diiduga-duga dengan kurnianya dan kemuliaannya dihadapannya.

Menolak bahaya orang zalim-sesiapa membinasakan membacanya menurut hitungan abjad iatu 787 kali dengan niat yang tulus di dalam urusan yang penting di dalam redha Allah serta menyampaikan hajatnya atau untuk menolak bahayanya dari musuh-musuh dan orang zalim. Atau supaya taat atau untuk memperoleh rezeki atau mencapai keuntungan maka ia akan beruntung dengan izin Allah dan hasil maksud dengan berkat Bismillah.

Hajat-barang siapa membaca Bismillah…12000 kali di akhir membaca tiap-tiap 1000 kali sunat dua rakaat. Kemudian di minta dan di ucapkan apa hajatnya. Kemudian di ulang kembali membaca. Apabila sampai 100 kali lalu dikerjakan seperti itu,solat dan berdoa di ulang membaca sampai sempurna hitungan tersebut itu,maka sesungguhnya hajatnya disampaikan Allah Taala.
PAHALA MENULIS BISMILLAH

Imam Al-Qadhi ‘Iyadh menjelaskan di dalam kitab Matnu ‘sy-Syifa’ fi Syafi ‘I-Mushtafa,bahawa Rasullulah saw memanggil seorang penulis seraya bersabda,Wahai penulis, ambillah tinta, miringkanlah pena, tegakkanlah huruf mim,jelaskan lafaz Jalalah(Allah)dan tulislah yang bagus lafaz ar-Rahmani ar-Rahim kerana orang Bani Israil menulis dan memperindahkannya lalu di ampunkani dosanya. Setiap huruf yang di tulis mendapat pahala  dari Allah.

Image result for BISMILLAHKISAH TENTANG BERKAT BISMILLAH

Dikisahkan,bahawa syaitan gemuk telah bertemu dengan syaitan kurus. Syaitan gemuk bertanya kepada syaitan kurus mengapa keadaannya sebegitu lalu syaitan kurus menjawab;aku telah tinggal di rumah orang yang sering mengucapkan kalimah Bismillah lalu aku menjadi kurus seperti ini. Kemudian syaitan gemuk berkata;aku tingaall di rumah orang yang tidak mengerti apa-apa,aku makan bersamanya,pakaiannya dan pernikahannya. Sesudah itu aku naik ke atas tengkuknya seperti kenderaan saja layaknya.

Rasullullah menyuruh para sahabat beliau mengucapkan Bismillah sebelum makan supaya berasa kenyang dan mendapat berkah Allah.

PENAWAR RACUN

Bismillah juga dijadikan sebaai penawar racun. Apabila setiap kali makan dan minum dengan mengucapkan kalimah Bismillah maka tidak membahayakan diri dengan niat memohon perlindungan Allah dan dengan hati yang ikhlas.

Menurut keterangan sebahagian ulama dikatakan barang siapa yang mengangkat kertas dari permukaan kertas yang di dalamnya tertulis nama Allah dengan tujuan mengagungkanNya dan mengkhuatiri dari terpijak maka di tulis di sisi Allah dari golongan shiddiiqin

Bacaan Bismillah meresap kedalam hati. Hati si pemakai juga memegang peranan penting pula dalam penggunaan Bismillah. Bila digunakan dengan hati yang tenang,hasilnya akan jauh lebih baik. Banyak rahsia dan hikah disebalik kalimah ini. Huruf dalam kalimah itu mempunyai khasiat tertentu(19 huruf)kerana malaikat yang mengurus neraka ada 19 malaikat. Maka sesiapa yang membaca Bismillah dengan ikhlas dan yakin,nescaya terhindarlah dia dari siksaan isilmalaikat Zabaniah.

Kalimah ini juga mempunyai banyak khasiat dan keistimewaan. Sesiapa yang menyebutnya dia bakal mencapai titik tujuan,dan barang sesiapa melazimkannya,maka ia akan memperoleh kenyataan yang menggembirakan. Bukan itu sahaja, menulis kalimah ini sahaja sudah diberi ganjaran pahala. Banyak kisah tentang berkat bismillah.

Bismillah juga dijadikan sebagai penawar racun,pelindung dan hajat,dan bermacam-macam lagi kelebihannya. Bismillah ketika berwuduk dan ketika berjimak,ketika masuk rumah,sebelum makan,minum dan tidur. Banyak keburukan apabila kita berjimak tanpa Bismillah. 

TEKNIK MENGUCAPKAN BISMILLAH SECARA KHUSYUK
Bismillah juga mempunyai teknik untuk mengucapkannya secara kusyuk agar mendapat berkat dari Allah. Banyak kelebihan Bismillah menurut Rasulullah SAW. Oleh itu umat Islam amat diseru agar selalu menyebut kalimah ini.

1)Tiga cara mengucapkan Bismillah
a)ingatlah Allah tuhan kita
b)ucapkanlah secara perlahan
c)Resapkan ke dalam hati apa yang baru di ucapkan
d)Rasakan di dalam hati apa yang terasa,yang bererti merasakan jawapan Allah
e)Bertawakal sepenuhnya kepada Allah
f)Lakukan apa yang hendak dilakukan

KELEBIHAN BIISMILLAH MENURUT RASULULLAH SAW
Image result for BISMILLAHBismillaahirrahhmaanirrahim hanya diturunkan kepada dua nabi iaitu Nabi Sulaiman dan Nabi Muhammad. Walaupun nabi Hud telah menerima wahyu Bismillah jauh sebelum nabi Sulaiman,namun itu baru Bismillah sahaja,belum lengkap seperti yang diterima oleh Nabi Sulaiman dan Nabi Muhammad

Pada saat Bismillahirrahmaanirrahim di turunkan kepada Nabi Muhammad,awan menyingkir ke sebekah timur,angina berhenti bertiup,laut tenang,semua binatang memasang telinga mendengarkan,sementara syaitan direjam. Begitulah suasana luar biasa yang telah terjadi ketika kalimah ini diturunkan.Nama Alah baik nama utama atau nama penggantiNya,semuanya diberkati. Itu dapat di lihat dalam Al-Quran surat ar-Rahman ayat 78.Keamanan dijamin dengan nama Allah.Terlindung dari siksaan malaikat Zabaniah yang tidak menngenal ampun dan siksaannya amat kejam dan paling di takuti. Selaian itu tawakal adalah pekerjaan yang besar ertinya kerana tawakal di dahului dengan Bismillah.

Kita sering menghadapi pekerjaan yang penting. Untuk melancarkan lagi pekerjaan kita,kita haruslah mengucapkan Bismillah dan memohon agar pekerjaan itu mendapat berkat dari Allah. Apabila kita membaca Bismillah kita perlu meresapkannya ke dalam hati,jika tidak maka sia-sialah perbuatan itu. Baca dengan iklas dan resapkannnya kedalam hati bukan membacanya sambil lalu sahaja

BISMILLAH 6


1.   Bismillaahis samii'il bashiir, alladzii laisa kamitslihii sya-un wahuwa bikulli syai-in 'alim. 

2.       Bismillahil khallaqil'aliim, alladzii laisa kamitslihii syai-un wahuwal fattaahul 'aliim. 

3.       Bismillaahil ladzii laisa kamitslihii syai-un wahuwal 'aliimul qaBiir 

4.       Bismillaahil ladzii laisa kamitslihii syai-un wahuwal 'aliimul qadiir.



5.       Bismillaahil 'aziizil kariim, alladzii laisa kamitslihii syai-un wahuwal 'aziizul kariim. 

6.       Bismillaahil ghafuurir rahiim, alaadzii laisakamits lihii sya-un wahuwal ghafuurur rahiim. Fallaahu khairun haafizhan wahuwa arhamur rahimiin. 



Artinya :


1.       Dengan nama Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat, Dzat yang tiada sesuatu pun yang serupa denganNya, dan Dia Allah dengan segala sesuatu itu Maha itu Maha Mengetahui. 

2.       Dengan nama Allah Yang Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui, Dzat yang tiada sesuatu pun yang serupa denganNya, dan Dia Maha Pembuka rahmat lagi Maha Mengetahui. 

3.       Dengan nama Allah, Dzat yang tiada sesuatu pun yang serupa denganNya, dan Dia Maha Mengetahui lagi Maha Teliti. 

4.       Dengan nama Allah, Dzat yang tiada sesuatu pun yang serupa denganNya, dan Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa. 

5.       Dengan nama Allah Yang Maha Bijak sana lagi Maha Pemurah, Dzat yang tiada sesuatu pun yang serupa denganNya, dan Dia Maha Bijaksana lagi Maha Pemurah. 

6.       Dengan nama Allah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, Dzat yang tiada sesuatu pun yang serupa denganNya, dan Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, maka Allah itu sebaik baik Tuhan yang memelihara dan Dia-lah Maha Rahim. 

الحـديث الثان


عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَيْضاً قَالَ: بَيْنَمَا نَحْنُ جُلُوْسٌ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ إِذْ طَلَعَ عَلَيْنَا رَجُلٌ شَدِيْدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ شَدِيْدُ سَوَادِ الشَّعْرِ، لاَ يُرَى عَلَيْهِ أَثَرُ السَّفَرِ، وَلاَ يَعْرِفُهُ مِنَّا أَحَدٌ، حَتَّى جَلَسَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَسْنَدَ رُكْبَتَيْهِ إِلَى رُكْبَتَيْهِ وَوَضَعَ كَفَّيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ وَقَالَ: يَا مُحَمَّد أَخْبِرْنِي عَنِ اْلإِسْلاَمِ، فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اْلإِسِلاَمُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ وَتُقِيْمَ الصَّلاَةَ وَتُؤْتِيَ الزَّكاَةَ وَتَصُوْمَ رَمَضَانَ   وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنِ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيْلاً قَالَ : صَدَقْتَ، فَعَجِبْنَا لَهُ يَسْأَلُهُ وَيُصَدِّقُهُ، قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنِ اْلإِيْمَانِ قَالَ : أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ. قَالَ صَدَقْتَ، قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنِ اْلإِحْسَانِ، قَالَ: أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ. قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنِ السَّاعَةِ، قَالَ: مَا الْمَسْؤُوْلُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ. قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ أَمَارَاتِهَا، قَالَ أَنْ تَلِدَ اْلأَمَةُ رَبَّتَهَا وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُوْنَ فِي الْبُنْيَانِ، ثُمَّ انْطَلَقَ فَلَبِثْتُ مَلِيًّا، ثُمَّ قَالَ : يَا عُمَرَ أَتَدْرِي مَنِ السَّائِلِ ؟ قُلْتُ : اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَعْلَمَ . قَالَ فَإِنَّهُ جِبْرِيْلُ أَتـَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ دِيْنَكُمْ . [ رواه مسلم ]

Arti hadits :
Dari Umar radhiyallahu `anhu juga dia berkata : Ketika kami duduk-duduk disisi Rasulullah shallahu`alaihi wa sallam  suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun di antara kami yang mengenalnya. Hingga kemudian dia duduk di hadapan Nabi lalu menempelkan kedua lututnya kepada kepada lututnya (Rasulullah shallahu`alaihi wa sallam) seraya berkata, “ Ya Muhammad, beritahukan aku tentang Islam ?”,
Maka bersabdalah Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam: “ Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada ilah (tuhan yang disembah) selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika mampu “, kemudian dia berkata, “ anda benar “. Kami semua heran, dia yang bertanya dia pula yang membenarkan. Kemudian dia bertanya lagi: “ Beritahukan aku tentang Iman “. Lalu beliau bersabda, “ Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk “,
kemudian dia berkata, “ anda benar“.  Kemudian dia berkata lagi: “ Beritahukan aku tentang ihsan “.
Lalu beliau bersabda, “ Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau tidak melihatnya maka Dia melihat engkau”.
Kemudian dia berkata, “ Beritahukan aku tentang hari kiamat (kapan kejadiannya)”.
Beliau bersabda,“ Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya ".
Dia berkata,“ Beritahukan aku tentang tanda-tandanya “,
beliau bersabda, “ Jika seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau melihat seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin lagi penggembala domba, (kemudian)  berlomba-lomba meninggikan bangunannya “,
kemudian orang itu berlalu dan aku berdiam sebentar. Kemudian beliau (Rasulullah shallahu`alaihi wa sallam) bertanya,“ Tahukah engkau siapa yang bertanya ?”.
Aku berkata,“ Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui “.
Beliau bersabda,“ Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan agama kalian “. (Riwayat Muslim)
Catatan:
  • Hadits ini merupakan hadits yang sangat dalam maknanya, karena didalamnya terdapat pokok-pokok ajaran Islam, yaitu Iman, Islam dan Ihsan.
  • Hadits ini mengandung makna yang sangat agung karena berasal dari dua makhluk Allah yang terpercaya, yaitu: Amiinussamaa’ (kepercayaan makhluk di langit/Jibril) dan Amiinul Ardh(kepercayaan makhluk di bumi/ Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam 
Kandungan Hadist :
  1. Disunnahkan untuk memperhatikan kondisi pakaian, penampilan dan kebersihan, khususnya jika menghadapi ulama, orang-orang mulia dan penguasa.
  2. Siapa yang menghadiri majlis ilmu dan menangkap bahwa orang–orang yang hadir butuh untuk mengetahui suatu masalah dan tidak ada seorangpun yang bertanya, maka wajib baginya bertanya tentang hal tersebut meskipun dia mengetahuinya agar peserta yang hadir dapat mengambil manfaat darinya.
  3. Jika seseorang yang ditanya tentang sesuatu maka tidak ada cela baginya untuk berkata, “Saya tidak tahu“, dan hal tersebut tidak mengurangi kedudukannya.
  4. Kemungkinan malaikat tampil dalam wujud manusia.
  5. Termasuk tanda hari kiamat adalah banyaknya pembangkangan terhadap kedua orang tua. Sehingga anak-anak memperlakukan kedua orang tuanya sebagaimana seorang tuan memperlakukan hamba-sahayanya.
  6. Tidak disukainya mendirikan bangunan yang tinggi dan membaguskannya selama tidak dibutuhkan.
  7. Di dalamnya terdapat dalil bahwa perkara ghaib tidak ada yang mengetahuinya selain Allah ta’ala.
  8. Di dalamnya terdapat keterangan tentang adab dan cara duduk dalam majlis ilmu.


Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

 السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

 May the peace, mercy, and blessings of Allah be with you



Assalamualaikum (bahasa Arab: السلام عليكم al-salāmu 'alaykum; selamat sejahtera ke atas kamu semua) merupakan ucapan salam dalam bahasa Arab, dan digunakan oleh umat Islam. Ucapan ini adalah sunah Nabi Muhammad s.a.w., yang dapat merekatkan ukhuwah Islamiyyah umat Muslim di seluruh dunia. Memberi salam adalah sunat, sedangkan menjawabnya adalah wajib.
Salam ini juga digunakan oleh masyarakat Kristian di Timur Tengah yang mempunyai erti "kedamaian dan kesejahteraan" bagi yang mengucapkan salam dan penerima salam tersebut. Salam ini sama dengan salam shalom aleichem dalam bahasa Ibrani.
Allah s.w.t. berfirman dalam Surah Al-Hasyr Ayat 23:
Dialah Allah, tidak ada ilaah (sesembahan) yang layak kecuali Dia, Maha Rajadiraja, yang Maha Suci, Maha Sejahtera, Maha Mengurniai rasa aman, Maha Memelihara, Maha Perkasa, Maha Kuasa, Maha Memiliki segala keagungan. Maha Suci Allah dari segala yang mereka persekutukan.
Di dalam ayat ini, al-Salam; dibaca As-Salam (Maha Sejahtera) adalah satu dari nama-nama agung Allah s.w.t. Kini, Kita akan mencuba untuk memahami erti, keutamaan dan penggunaan kata Salam.
Sebelum terbitnya fajar Islam, orang Arab biasa menggunakan ungkapan-ungkapan yang lain, seperti Hayakallah yang ertinya semoga Allah menjagamu tetap hidup, kemudian Islam memperkenalkan ungkapan Assalamu ‘alaikum. Ertinya, semoga kamu terselamatkan dari segala duka, kesulitan dan nestapa. Ibnu Al-Arabi di dalam kitabnya Al-Ahkamul Qur’an mengatakan bahawa Salam adalah salah satu ciri-ciri Allah SWT dan bermakna Semoga Allah menjadi Pelindungmu.
Ungkapan Islami ini lebih berbobot dibandingkan dengan ungkapan-ungkapan kasih-sayang yang digunakan oleh bangsa-bangsa lain. Hal ini dapat dijelaskan dengan alasan-alasan berikut ini.
1. Salam bukan sekedar ungkapan kasih-sayang, tetapi memberikan juga alasan dan logik kasih-sayang yang di wujudkan dalam bentuk doa pengharapan agar anda selamat dari segala macam duka-derita. Tidak seperti kebiasaan orang Arab yang mendoakan untuk tetap hidup, tetapi Salam mendoakan agar hidup dengan penuh kebaikan.
2. Salam mengingatkan kita bahwa kita semua bergantung kepada Allah SWT. Tidak satupun makhluk yang dapat memalangi atau memberikan manfaat kepada siapapun juga tanpa perkenan Allah SWT.
3. Perhatikanlah bahawa ketika seseorang mengatakan kepada anda, “Aku berdoa semoga kamu sejahtera.” Maka dia menyatakan dan berjanji bahawa anda aman dari tangan (perlakuan)nya, lidah (lisan)nya, dan dia akan menghormati hak hidup, kehormatan, dan harga-diri anda.
Ibnu Al-Arabi didalam Ahkamul Qur’an mengatakan: Tahukah kamu arti Salam? Orang yang mengucapkan Salam itu memberikan pernyataan bahawa ‘kamu tidak terancam dan aman sepenuhnya dari diriku.’ Kesimpulannya, bahawa Salam bererti, (i) Mengingat (dzikr) Allah SWT, (ii) Pengingat diri, (iii) Ungkapan kasih sayang antara sesama Muslim, (iv) Doa yang istimewa, dan (v) Pernyataan atau pemberitahuan bahawa ‘anda aman dari bahaya tangan dan lidahku’ Sebuah Hadith merangkumnya dengan indah:

Muslim sejati adalah bahawa dia tidak membahayakan setiap Muslim yang lain dengan lidahnya dan tangannya
Jika kita memahami hadith ini sahaja, sudahlah cukup untuk memperbaiki semua umat Muslim. Karena itu Rasulullah Muhammad SAW sangat menekankan penyebaran pengucapan Salam antara sesama Muslim dan beliau menyebutnya sebagai perbuatan baik yang paling utama diantara perbuatan-perbuatan baik yang anda kerjakan. Ada beberapa Sabda Rasulullah, SAW yang menjelaskan pentingnya ucapan salam antara seluruh Muslim.
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA bahawa Rasulullah SAW bersabda: “Kamu tidak dapat memasuki Syurga kecuali bila kamu beriman. Imanmu belumlah lengkap sehingga kamu berkasih-sayang satu sama lain. Maukah kuberitahukan kepadamu sesuatu yang jika kamu kerjakan, kamu akan menanamkan dan memperkuat kasih-sayang diantara kamu sekalian? Sebarkanlah ucapan salam satu sama lain, baik kepada yang kamu kenal mahupun yang belum kamu kenal.” (Muslim)
Abdullah bin Amr RA mengisahkan bahawa seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW, “Apakah amalan terbaik dalam Islam?” Rasulullah SAW menjawab: Berilah makan orang-orang dan tebarkanlah ucapan salam satu sama lain, baik kamu saling mengenal ataupun tidak.” (Sahihain)
Abu Umammah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:”Orang yang lebih dekat kepada Allah SWT adalah yang lebih dahulu memberi Salam.” (Musnad Ahmad, Abu Dawud, dan At Tirmidzi)
Abdullah bin Mas’ud RA meriwayatkan bahawa Rasulullah SAW bersabda, “Salam adalah salah satu Asma Allah SWT yang telah Allah turunkan ke bumi, maka tebarkanlah salam. Ketika seseorang memberi salam kepada yang lain, darjatnya ditinggikan dihadapan Allah. Jika jama’ah suatu majlis tidak menjawab ucapan salamnya maka makhluk yang lebih baik dari merekalah (yakni para malaikat) yang menjawab ucapan salam.” (Musnad Al Bazar, Al Mu’jam Al Kabir oleh At Tabrani) Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Orang kikir yang sebenar-benarnya kikir ialah orang yang kikir dalam menyebarkan Salam.” Allah SWT berfirman didalam Al-Qur’an Surat An-Nisa Ayat 86:
Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan maka balaslah dengan penghormatan yang lebih baik, atau balaslah dengan yang serupa. Sesungguhnya Allah akan memperhitungkan setiap yang kamu kerjakan.

Demikianlah Allah SWT memerintahkan agar seseorang membalas dengan ucapan yang setara atau yang lebih baik. Hal ini telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW sebagaimana yang disebutkan oleh Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hathim. Suatu hari ketika Rasulullah SAW sedang duduk bersama para sahabatnya, seseorang datang dan mengucapkan, “Assalaamu’alaikum.” Maka Rasulullah SAW pun membalas dengan ucapan “Wa’alaikum salaam wa rahmah” Orang kedua datang dengan mengucapkan “Assalaamu’alikum wa rahmatullah” Maka Rasulullah membalas dengan, “Wa’alaikum salaam wa rahmatullah wabarakatuh” . Ketika orang ketiga datang dan mengucapkan “Assalaamu’alikum wa rahmatullah wabarakatuhu.” Rasulullah SAW menjawab: ”Wa’alaika”. Orang yang ketiga pun terperanjat dan bertanya, namun tetap dengan kerendah-hatian, “Wahai Rasulullah, ketika mereka mengucapkan Salam yang ringkas kepadamu, Engkau membalas dengan Salam yang lebih baik kalimatnya. Sedangkan aku memberi Salam yang lengkap kepadamu, aku terkejut Engkau membalasku dengan sangat singkat hanya dengan wa’alaika.” Rasulullah SAW menjawab, “Engkau sama sekali tidak menyisakan ruang bagiku untuk yang lebih baik. Kerana itulah aku membalasmu dengan ucapan yang sama sebagaimana yang di jabarkan Allah didalam Al-Qur’an.”
Dengan demikian kita dapat mengambil kesimpulan bahawa, membalas Salam dengan tiga frasa (anak kalimat) itu hukumnya Sunnah, yaitu cara yang dilakukan Nabi Muhammad SAW. Kebijaksanaan membatasi Salam dengan tiga frasa ini karena Salam dimaksudkan sebagai komunikasi ringkas bukannya pembicaraan panjang.
Di dalam ayat ini Allah SWT menggunakan kalimat objektif tanpa menunjuk subjeknya. Dengan demikian Al-Qur’an mengajarkan etik membalas penghormatan. Di sini secara tidak langsung kita diperintah untuk saling memberi salam. Tidak adanya subjek menunjukkan bahawa hal saling memberi salam adalah kebiasaan dan wajar yang selalu dilakukan oleh orang-orang beriman. Tentu sahaja yang mengawali mengucapkan salamlah yang lebih dekat kepada Allah SWT sebagaimana sudah dijelaskan diatas.
Hasan Basri menyimpulkan bahawa:
"Mengawali mengucapkan salam sifatnya adalah sukarela, sedangkan membalasnya adalah kewajiban” Disebutkan didalam Muwattha’ Imam Malik, diriwayatkan oleh Tufail bin Ubai bin Ka’ab bahwa, Abdullah bin Umar RA biasa pergi ke pasar hanya untuk memberi salam kepada orang-orang disana tanpa ada keperluan membeli atau menjual apapun. Ia benar-benar memahami erti penting mengawali mengucapkan salam."
Pada bahagian kalimat terakhir Surah An-Nisa ayat 86, Allah SWT berfirman:
Sesungguhnya Allah akan memperhitungkan setiap yang kamu kerjakan.
Di sini, mendahului memberi salam dan membalasnya juga termasuk yang diperhitungkan. Maka kita hendaknya menyukai mendahului memberi salam. Sama halnya kita harus membalas salam demi menyenangkan Allah SWT dan menyuburkan kasih-sayang diantara kita semua.
Rasulullah SAW selanjutnya memberikan arahan memberi salam bahawa:
  • Orang yang berkenderaan harus memberi salam kepada pejalan-kaki.
  • Orang yang berjalan kaki memberi salam kepada yang duduk.
  • Kelompok yang lebih sedikit memberi salam kepada kelompok yang lebih banyak jumlahnya.
  • Yang meninggalkan tempat memberi salam kepada yang tinggal.
  • Ketika pergi meninggalkan atau pulang ke rumah, ucapkanlah salam meski tak seorangpun ada di rumah (malaikat yang akan menjawab).
  • Jika bertemu berulang-ulang maka ucapkan salam setiapkali bertemu.
Pengecualian kewajiban menjawab salam:
  • Ketika sedang solat. Membalas ucapan salam ketika solat membatalkan solatnya.
  • Khatib, orang yang sedang membaca Al-Quran, atau seseorang yang sedang mengumandangkan Adzan atau Iqamah, atau sedang mengajarkan kitab-kitab Islam.
  • Ketika sedang buang air atau berada di bilik mandi.
Selanjutnya, Allah SWT menerangkan keutamaan salam didalam surat Al-An’aam ayat 54:
Jika orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami (Al-Qur’an) datang kepadamu, ucapkanlah “Salaamun’alaikum (selamat-sejahtera bagimu)”, Tuhanmu telah menetapkan bagi diri-Nya kasih-sayang. (Iaitu) Bahwa barangsiapa berbuat kejahatan karena kejahilannya (tidak tahu/bodoh) kemudian dia bertaubat setelah itu dan memperbaiki diri, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Di ayat ini Allah SWT memerintah Nabi Muhammad SAW sehubungan dengan orang-orang beriman yang miskin, yang hampir semuanya menumpang tinggal di tempat para sahabat. Walaupun orang-orang kafir yang kaya meminta agar Rasulullah SAW mengusir para dhuafa’ itu supaya orang-orang kaya itu bisa bersama Rasulullah, Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk menyambut para dhuafa’ Muslim itu dengan ‘Assalamu ‘alaikum’ pada sa’at kedatangan mereka. Hal ini mengandung dua erti: Pertama, menyampaikan penghormatan dari Allah SWT kepada mereka. Ini adalah kehormatan dan penghargaan yang tinggi bagi Muslim yang miskin dan tulus hati. Perlakuan ini menguatkan hati dan menambah semangat mereka. Arti ke-dua, menyampaikan sambutan yang baik yang pantas mereka terima, atas izin Allah SWT, dengan nyaman, damai dan tenang, meskipun jika mereka membuat beberapa kesalahan.
Image result for assalamualaikum kaligrafiSemoga Allah SWT menganugerahi kita kesanggupan untuk melaksanakan pengucapan salam dengan semangat Islami yang lurus didalam hidup kita sehari-hari dan dengan melaksanakannya menumbuhkan kasih-sayang dan persatuan diantara kita. Amiin.
abdullah

Tiada ulasan:

Catat Ulasan